Kamis, 16 Mei 2013

ALLAH TA'ALA MEMERINTAHKAN HIDUP BERSYARIAT ISLAM

Sebagai Umat Islam ALLOH Subhanahu Wa Ta'ala
MEMERINTAHKAN HIDUP BERSYARIAT ISLAM.
Lalu...Bagaimana dengan kita sekarang..??? H̶̲̥̅άsbυ͡ŋAllό̲̣̣̣Ђ Wάŋɪ̣̝̇ǩmάl Wάǩɪ̣̝̇l 

Hukum Islam (Al Syariah) adalah merupakan suatu ketegasan yang mutlak dan tidak ada keragu-raguan didalamnya. ALLOH berfirman didalam Al Qur’an: “Sebagai suatu sunnatullah (Hukum ALLOH) yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akanmenemukan perubahan bagi sunnatullah (Hukum ALLOH) itu.” (QS.Al-Anfal:23)

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (Agama) ALLOH, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS.Ali Imran:103).

ALLOH berfirman: Sesungguhnya (Agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. Apakah mereka menyangka bahwa apa yang Kami ulurkan kepada mereka, baik harta atau pun anak keturunan. Bahwa itu adalah suatu anugerah kebaikan yang Kami beri kan dengan segera..?? Bukan begitu..!! Bahkan mereka yang tidak juga sadar. (QS.Al-Mukminun:52-56)

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.” (Al-Baqarah:208)

Memeluk dan mengamalkan Islam secara Kaffah adalah perintah ALLOH yang harus dilaksanakan oleh setiap mukmin, siapapun dia, di manapun dia, apapun Profesinya, di mana pun dia tinggal, di Zaman kapan pun dia Hidup, baik dalam sekup besar ataupun kecil, baik pribadi atau pun masyarakat, semua masuk dalam perintah ini : “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh) Pada ayat yang sama, kita dilarang mengikuti jejak langkah syaithan, karena sikap mengikuti jejak-jejak syaithan bertolak belakang dengan Islam yang kaffah.

Sementara pada ayat yang lain, ALLOH juga menyebutkan tentang kebiasaan kaum Yahudi (Ahlul Kitab). Yaitu ketika ALLOH turunkan kepada mereka Kitab-Nya, ALLOH mengutus kepada mereka Rasul-Nya, mereka tidak mau mengimani,menjalankan, dan mengamalkan syari’at yang ALLOH turunkan secara kaffah. Ini adalah akhlak Yahudi.

ALLOH berfirman tentang mereka: “Apakah kalian ini mau beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurot) sementara kalian tidak mau beriman, tidak mau mengamalkan dengan Syari’at yang lainnya,tidaklah balasan bagi orang-orang yang berbuat seperti ini diantara kalian,kecuali kehinaan di dunia. Dan pada Hari Kiamat nanti mereka akan dikembalikan ke sekeras-keras adzab. Tidaklah ALLOH sekali-kali lalai dari apa yang kalian lakukan” .(Al-Baqarah:85).

Ayat yang kedua ini sebagai PERINGATAN : Bahwa kita dilarang meniru akhlak dan cara kaum Yahudi dalam beragama. Yaitu mereka mau menerima SYARI'AT ALLOH yang ALLOH turunkan dalam kitab Taurat atau disampaikan Rasul-Nya pada waktu itu jika Syari’at tersebut tidak bertentangan dengan hawa nafsu mereka. Namun jika Syari’at tersebut menurut pandangan mereka jika diterapkan dapat menghalangi KEPENTINGAN DUNIAwi, KEPENTINGAN HAWA NAFSU dan SYAHWAT MEREKA, atau tidak bisa diterima oleh akal logika mereka yang sempit, maka mereka tidak mau beriman dan mengamalkan SYARI'AT ALLOH tersebut. Barangsiapa yang berbuat seperti itu, maka sungguh balasannya adalah kehinaan didunia dan adzab di akhirat nanti lebih keras lagi. ALLOH tidak akan lalai terhadap apa yang kita lakukan ini.

Dua ayat dalam surah Al-Baqarah, yang pertama pada ayat ke 208, dan kedua pada ayat ke-185 merupakan dasar pembahasan kita harus bersyari'at Islam.

Islam kaffah maknanya adalah Islam secara menyeluruh, dengan seluruh aspeknya, seluruh sisinya, yang terkait urusan iman, atau terkait dangan dengan akhlak, atau terkait dengan IBADAH, atau terkait dangan MU’AMALAH, atau terkait dangan URUSAN PRIBADI, RUMAH TANGGA, MASYARAKAT, NEGARA, dan yang lainnya yang sudah diatur dalam Islam. Ini makna ISLAM YANG KAFFAH.

Sungguh hanya ALLOH sajalah yang dapat memberikan jalan keluar bagi kita semuanya, bagi kaum muslimin. ALLOH Berfirman: “Dan ALLOH telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang shalih, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka. Dan Dia benar-benar akan mengganti (keadaan) mereka, setelah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS.An-Nur:55)

Perhatikan ayat ini dengan baik-baik Janji yang akan ALLOH berikan adalah kekuasaan di muka bumi ini untuk kaum mu’minin.

ALLOH Berfirman: “Kalau seandainya penduduk-penduduk negeri tersebut mau beriman dan bertaqwa kepada ALLOH maka pasti Kami akan bukakan untuk mereka pintu-pintu barakah dari langit dan bumi”. Apa syarat nya yang harus kita penuhi agar kita mendapati pemenuhan janji ALLOH..?? Tidak lain adalah dengan ber-islam secara kaffah. (QS.Al-A’raf:96)

Jadi, yang dikehendaki ALLOH dalam Surat Al-Baqaqah;208 ini adalah: kembalinya kita dalam memahami dan menerapkan Syariat Islam seperti Rasululloh dan para sahabat beliau menerapkanya Dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikianlah yang dimaksudkan masuk islam secara Keseluruhan, Totalitas dan Kaffah. " Wallohu a'lamu.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar